Rabu, 19 Maret 2014

LEGENDA PUTRI JANGGEAS BORU NI DATU JANGGUT MARPAYUNG AJI

Marga Rangkuti dan
Parinduri Nenek Moyang
Kedua marga tersebut
adalah Datu Janggut
Marpayung Aji yang juga
Raja di Huta Lobu Mandala
Sena (Sekarang Aek Marian).
Sang Datu suka mengendarai
gajah putih jika berpergian
dan dikawal dengan harimau
(babiat).

Datu Janggut Marpayung Aji
Dengan Puterinya di Huta
Lobu (Aek Marian).
Alkisah,
pada zaman dahulu
hiduplah seorang Raja yang
arif dan bijaksana yang
memiliki kesaktian
mandraguna yang tiada
tanding di seluruh
mandailing. Ia tinggal di
Desa Hutalobu atau yang
sekarang kita kenal dengan
Desa Aekmarian, di tepi
Siantona kecamatan Lembah
Sorik Marapi Kabupaten
Mandailing Natal.
Raja ini memiliki seekor harimau
yang di jadikan sebagai
tunggangannya kemanapun
ia pergi. Tetapi walau pun ia
sakti ia tetapi tidak
sombong, konon cerita
itulah sebabnya ia digelar
sebagai Datu Janggut
Marpayung Aji. Raja Datu
Janggut memiliki putri yang
sangat cantik jelita, yang
bernama Bujing Janggeas.
Apabila sang Putri sedang
memakan daun sirih akan
tampaklah warna kemerah-
merahan mengalir di
kerongkongannya.
Kecantikan Bujing Janggeas
pun sudah tersohor
kemana-mana. Sehingga
banyak anak-anak Raja yang
datang bertandang ke
Rumah Bujing Janggeas,
bermaksud untuk meminang
Sang Putri, namun Bujing
Janggeas selalu menolak
lamarannya. Sehingga pada
suatu hari datanglah Datu
Tolpang untuk melamar
Sang Putri, Lalu datanglah
Bujing Janggeas untuk
menyambut kedatangan datu
Tolpang. Datu tolpang heran
mengapa Datu Jangggut
seperti biasa, “Adindaku
Bujing Janggeas dimana
tulangku berada, mengapa
Dia tidak menyambutku
seperti biasa”Kata Datu
Tolpang.”Oh Ayah sedang
pergi ke Rao untuk melihat
Kerbau-kerbaunya yang
sedang mandi”Kata Bujing
Janggeas. “Wah, ini
kesempatanku yang sangat
bagus untuk mencuri Kitab-
kitab Pusaka milik tulangku
Datu Janggut yang berisi
Ilmu Kesaktian Yang tidak
boleh diajarkan kepada
orang lain, selain keturan
Datu Janggut”Kata Datu
Tolpang. Lalu Bujing
Janggeas Pergi kedapur
untuk memasak makanan
untuk mereka bertiga
dengan Duma yang sedang
berda di belakang Puri, Lalu
diam-diam Datu Tolpang
masuk kedalam bilik (Kamar)
tempat-tempat benda
pusaka milik Datu Janggut.
Lalu perasaan datu janggut
tidak tenang lalu Datu
Janggut ke Huta Lobu, lalu
Datu Tolpang masuk ke
Pagu, setelah Datu Janggut
samapai dengan nada
marah, Datu Janggut
Berkata:”Wahai Datu Tolpang
Pulannglah ada sesuatu
yang terjadi yang tidak baik
yang menimpa keluargamu
(meninggal dunia)” Setelah
kabar itu Datu Janggut juga
pergi melayat ke Roburan
Dolok untuk mengunjungi
Datu Tolpang, Lalu Datu
Janggut Berkata:”Wahai
Sahabatku Sabarlah”.
Mendengar perkataan Datu
Janggut tersebut Datu
Tolpang merasa tersinggung.
Pada suatu hari Bujing
Janggeas pun hilang dibawa
orang Bunian atau Jin ke Tor
Dolok Sigantang. Karena
sudah tidak tahan dengan
kelakuan Datu Tolpang,
akibatnya Datu Janggut
marah kepada Datu Tolpang.
Pada hari itu Datu Tolpang
melemparkan lesung dan
ditangkis oleh Datu Janggut
dengan Indalu. Sehingga
menyebabakan sebuah
danau di Purba Julu, Datu
Janggut mengutuk Datu
Tolpang dengan
berkata:”Barang siapa Boru
Lubis asli keturunan Datu
Tolpang, tidak boleh lewat
dari huta lobu (Aekmarian).
Apabila dilanggar sering
terjadi perceraian.

Sumber: Copas dari GENI

Senin, 17 Maret 2014

HAMI NASAPARIUK

Setahu kami Ompung Jasayur Rangkuti di karuniai lima orang putra dan satu orang putri.

yaitu:

BADUANI gelar JATORANG.
AJIR gelar JAITOM.
BOKEH gelar JABAGONJONG.
MASA gelar JAPAULION.
LIKIN gelar JASIANTAR.

Dan putri beliau bernama DAME yang menetap di desa Panjaringan.

Agar mempermudah pembaca mengetahui garis keturunan kami.
Kami mengambil inisiatif untuk menambahkan simbol atau huruf sesuai dengan garis keturunan.
Untuk nenek moyang kami sendiri yaitu ompung Jasayur Rangkuti kami memberi huruf (A) sebagai  keturunan pertama. Sedangkan keturunan kedua ialah (B). Demikian sampai seterusnya.

(A).. Jasayur mempunyai lima orang putra:

(B).. 1. Baduani (Jatorang).
(B).. 2. Ajir (Jaitom).
(B).. 3. Bokeh (Jabagonjong).
(B).. 4. Masa (Japaulion).
(B).. 5. Likin (Jasiantar).
---------------------------------------------
(B).. Baduani ( Jatorang ) mempunyai tiga orang putra.

(C).. 1. Kayun.
(C).. 2. Basaruddin (Tidak mempunyai putra).
(C).. 3. Syafaruddin (Jasayur)

(B).. Ajir ( Jaitom ) mempunyai lima orang putra.

(C).. 1. Dolla.
(C).. 2. Kumpul.
(C).. 3. Abdul.
(C).. 4. Sarul.
(C).. 5. Nurman.

(B).. Bokeh ( Jabagonjong ) mempunyai tiga orang putra.

(C).. 1. Sannip.
(C).. 2. Utom.
(C).. 3. Nu'un.

(B).. Masa ( Japaulion ) mempunyai tujuh orang putra.

(C).. 1. Tapa.
(C).. 2. Duga (Tidak punya keturunan).
(C).. 3. Koling.
(C).. 4. Karim.
(C).. 5. Jamaluddin.
(C).. 6. Iron.
(C).. 7. Pulut.

(B).. Likin ( Jasiantar) mempunyai empat orang putra.

(C).. 1. Barin.
(C).. 2. Dirman.
(C).. 3. Mayutan.
(C).. 4. Muhardi.
----------------------------------------------------

(C).. Kayun bin Baduani mempunyai delapan putra.

(D).. 1. Salamat (Jasumigat).
(D).. 2. Mu'in (Ja Fajar).
(D).. 3. Mahdan.
(D).. 4. Suharman.
(D).. 5. H. Abdul Rahman (Jatorang).
(D).. 6. Panjang.
(D).. 7. Dahron.
(D).. 8. Dahlan (meninggal sebelum berketurunan)

(C).. Syafaruddin bin Baduani mempunyai satu putra.

(D).. 1. Fahrudin
-------------------------------------------------------

(C).. Dolla bin Ajir (belum ada data)

(C).. Kumpul bin Ajir mempunyai satu putra.

(D).. 1. Sahrul (meninggal sebelum berketurunan).

(C).. Abdul bin Ajir (data belum komplit)

(D).. 1. Faisal (Jaitom).
(D).. 2. Abdi

(C).. Sarul bin Ajir (belum ada data).

(C).. Nurman bin Ajir (belum ada data)
---------------------------------------------------------

(C).. Sonnip bin Bokeh (data belum komplit)
(D).. 1. Balok.
(D).. 2. Salman.

(C).. Nu'un bin Bokeh mempunyai tiga orang Putra.
(D).. 1. Tambat.
(D).. 2. Udin.
(D).. 3. Hamzah.
-----------------------------------------------------------

(C).. Tapa bin Masa mempunyai satu putra.
(D).. 1. Arman

(C).. Koling bin Masa mempunyai tiga putra.

(D).. 1. Rahmat.
(D).. 2. Kartolo.
(D).. 3. Rudi

(C).. Karim bin Masa (Data belum komplit)

(D).. 1. Damran.
(D).. 2. Ibsan.
(D).. 3. Misnan.
(D).. 4. Kipli

(C).. Jamaluddin bin Masa mempunyai satu putra.

(D).. 1. Junedi

(C).. Iron bin Masa (belum ada data)

(C).. Pulut bin Masa (belum ada data).
------------------------------------------------------------

(C).. Barin bin Likin mempunyai dua putra.

(D).. 1. Alimuddin.
(D).. 2.

(C).. Dirman bin Likin mempunyai empat putra.

(D).. 1. Muklan.
(D).. 2. Midan.
(D).. 3. Dayat.
(D).. 4. Abduh.

(C). Mayutan bin Likin (data belum komplit).

(D).. 1. Muammar.
(D).. 2. Dedi miswar

(C). Muhardi bin Likin mempunyai satu putra.

(D).. 1. Pirdaus.
-----------------------------------------------------------

Kami berharap kepada pembaca ataupun yang terkait langsung dengan silsilah ini. Bilamana mengetahui nama-nama dari garis keturunan (c) yang belum terdaftar di blog ini, agar memberitahukan kepada kami.

Jika ada yang merasa kalau dirinya adalah keturunan dari nama-nama yang tersebut diatas, kami harap dapat memberitahu kepada kami.

Mohon maaf bila ada kesalahan penulisan nama, gelar dsb. Mohon koreksinya.

Email: rangkuti.siansirangkap@gmail.com

Minggu, 16 Maret 2014

Sekilas tentang riwayat ompung Jasayur Rangkuti

Ompung Jasayur rangkuti bin Jaitom Rangkuti merupakan nenek moyang kami marga rangkuti dari Sirangkap kecamatan Panyabungan Timur.
Menurut orangtua kami, beliau dahulu tinggal di Tor Sihite dan dimasa tuanya beliau turun gunung dan menetap di desa Sirangkap. Beliau wafat dan di makamkan di desa Sirangkap. Sedangkan ayah beliau Jaitom Rangkuti, kami tidak begitu tahu tentang riwayat hidup beliau. Namun menurut cerita orangtua kami, makam ompung Jaitom Rangkuti berada di desa Panjaringan.

Pada dahulu kala, nenek moyang warga Sirangkap yang sekarang ini dahulu mayoritasnya tinggal di perbukitan tor Sihite atau yang biasa disebut Banjar.

Banjar adalah suatu pemukiman kecil yang terdiri dari beberapa rumah tangga di tengah hutan.
Seiring dengan kemajuan zaman, maka warga-warga yang tinggal di Banjar turun dan menetap di desa Sirangkap. Dan kini banjar-banjar tersebut sudah berubah menjadi kebun karet, dan dimiliki oleh pewaris dari penghuni banjar tersebut.

Kami tidak tahu persis apa alasan mereka tinggal ditengah hutan.
Mungkin alasan mereka tinggal di banjar, agar mereka lebih mudah untuk menggarap lahan pertanian.
Ini disebabkan karena nafkah hidup mereka hanya dari sektor pertanian. Yakni dengan bercocok tanam jagung, padi, kacang-kacangan dll.

Menurut orangtua kami, ompung Jasayur mempunyai saudara yang bernama Jabinje. Ompung Jabinje sendiri sewaktu muda dulu pergi meninggalkan kampung halaman dengan alasan yang belum kami ketahui.
Setahu kami, beliau tidak sempat punya keturunan sewaktu meninggalkan kampung halaman. Dan sampai saat ini, kami tidak mengetahui kemana beliau dulu pergi. Kami juga belum mengetahui tentang keturunan beliau, dimana dan siapa saja.

Kejelasan tentang masa kehidupan ompung Jasayur sendiri kami juga belum mengetahuinya. Belum ada yang memberikan penjelasan tahun berapa beliau lahir dan kapan beliau wafat.
Kami hanya bisa memperkirakan, beliau hidup sekitar tahun 1880-1960.

Menurut cerita yang pernah kami dengar, beliau mempunyai banyak istri. Ini disebabkan karena beliau sering ditinggal mati istri-istrinya. Dari total tujuh istri beliau, hanya dua istri yang memberinya keturunan. Namun kami tidak tahu persis istri-istri yang ke berapa yang telah memberi beliau keturunan.

Demikian sekilas mengenai riwayat ompung Jasayur Rangkuti bin Jaitom Rangkuti.

Jika ada kesalahan dalam penulisan ataupun penempatan kalimat, silakan berikan koreksi pada kami di:

Email: rangkuti.siansirangkap@gmail.com

Narasumber:
Orangtua kami, Alm. Nu'un Rangkuti.
Orangtua kami, Karim Rangkuti

Penulis:
Fahrudin Rangkuty.
bin
Syafaruddin Rangkuti gelar Jasayur.
bin
Baduani Rangkuti gelar Jatorang.
bin
Jasayur Rangkuti.
bin
Jaitom Rangkuti